Cuma perasaan saja, atau berita TV dan
Koran saat ini memang membosankan? Saban hari yang disuguhkan hanya seputar
ulah mbeling politisi. Seperti drama yang tak ada habiis-habisnya dengan tema
sama hanya ganti pemainnya. Atau kalau tidak yang digeber berita criminal dan
infotainment. Anda ingin tahu jenis-jenis berita sampah itu?
1.
Berita politisi.
Judul-judul dalam setiap seri beritanya sih spektakuler; bongkar suap di
badan pemerintah, koruptor kelas kakap akhirnya tertangkap, si anu akhirnya
buka mulut soal kasus besar yang sangat merugikan Negara, dan judul-judul
mengerikan lainnya. Tapi giliran panggung pengadilan digelar, mak plekenthis
kata orang Jawa, capek deh kata orang Jakarta,
hasilnya sangat mengecewakan. Endingnya ada dua; 1. Tidak jelas akhirnya
bagaimana, 2. Yang tadi dikabarkan menggarong duit Negara berkarung-karung,
lari ke luar negeri dan diburu secara dramatis, setelah diadili hany dihukum
beberapa tahun. Lebih menyakitkan lagi, remisi segera datang menghampiri
memotong masa tahanannya. Anekdot di sebuah koran bilang, kalau di China koruptor
yang dipotong kepalanya, di Indonesia yang dipotong masa tahanannya.
Dan mereka benar-benar berusaha menyita
perhatian kita. Berita tentang mereka dijejalkan di headline koran dan TV sambil
sesekali diselingi berita aksi bom bunuh diri. Dalam porsi seimbang, berita
seperti ini bisa bermanfaat sebagai kontrol dan monitor kinerja pemerintah.
Tapi syaratnya harus ada progres menuju yang lebih baik. Kalau semakin tidak
karuan hanya akan jadi berita duka dan sampah telinga.
2.
Berita Kriminal
Sisi “manfaatnya” masyarakat jadi lebih
sadar dan waspada, sebagian lain secara cerdik mempelajari cara melakukannya.
Sisi madharatnya tidak ada, selain hanya meningkatkan rasa cemas dan takut,
curiga, dan over protektif. Bagaimana tidak, satu paket berita berdurasi 30
menit hanya memuat berita kriminal. Sebagian benar-benar berita kriminal yang
mungkin bisa diambil pelajaran untuk menambah kewaspadaan, dan yang lain
hanyalah berita kematian.
3.
Berita Selebritis
Yang terakhir ini benar-benar SAMPAH, saya ulangi, SAMPAH. Tidak ada
manfaatnya sedikitpun, DUNIA maupun AKHIRAT. Kecuali jika anda ingin belajar
hidup hedonis dan piawai dalam bercerai. Memelototi polah mereka tidak akan
membuat kita bertambah kaya, terkenal, dan dianggap keren seperti mereka. Kita
tetap akan menjadi penonton dan artisnya tetap mereka.
Bagaimana menurut anda?
0 komentar:
Posting Komentar