Judul : Misteri Umur 60
Judul
asli : Yâ Shôhibas Sittîn
Penulis : ‘Alî bin Sa‘îd bin Da‘jam
Penerbit : Dârul Qôsim
Cetakan : Ke 5, Mei 2007
Tebal : ± 136 hlm
Enam puluh menjadi batas umur karena usia
itu dekat dengan pertarungan maut. Melalui upaya penelusuran tulisan situs
resmi atau tak resmi, terbukti bahwa sebagian besar para pegawai dipensiunkan
pada usia 60 tahun, bahkan terkadang lebih cepat bagi kaum wanita. Dan 60 tahun
adalah pamungkas dari usia perenungan, sesudah itu yang ada adalah usia jompo.
Diriwayatkan dari ‘Ustmân bin ‘Affân bahwa, “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang
berusia 20, namun bersikap seperti orang berusia 80. Allah membenci orang yang
berusia 60, tapi bersikap seperti orang berusia 20.”
Pada usia 60, rambut mulai memutih. Nabi
bersabda, “Jangan kalian mencabut uban, karena itu adalah cahaya islam. Karena
setiap muslim yang memiliki rambut uban dalam islam, pasti ubannya itu akan
menjadi cahaya baginya di hari kiamat nanti.”
Sebagian orang ada yang senang dengan
adanya uban, sebagian lain ada yang tidak mempedulikannya, sebagian lagi justru
merasa gerah dan berusaha menutup-nutupi serta segera melenyapkannya dengan
mencabutnya atau mewarnainya dengan warna hitam. Yakni, karena mereka merasa
kecewa dan tidak menyukainnya, bahkan menganggapnya sebagai nasib sial baginya.
Namun, meskipun seseorang berusaha menutupinya dengan cara apapun, realitas dan
hakikatnya tetaplah tidak dapat disembunyikan.
Kematian adalah misteri, umur 60 adalah
misteri, dan uban yang sering muncul pada umur itu itu sendiri juga adalah
misteri, sampai-sampai Rosul SAW melarang umatnya untuk mencabut uban yang
telah tumbuh memutih di kepala. Dikisahkan, bahwa Ibnu Ash-Shummah tatkala
sadar bahwa ia telah berumur 60 tahun yang setara dengan 21500 hari, kontan ia
berteriak, “Celaka! Aku akan manjumpai Robbku dengan 21500 dosa? Lalu,
bagaimana pula bila setiap harinya aku melakukan banyak dosa?” Ia pun jatuh
tersungkur, pingsan dan langsung meninggal saat itu juga. Seseorang berkata,
“Sungguh engkau telah melakukan lompatan hebat menuju surge Firdaus yang
tinggi.”
Dalam buku ini, semestinya ada baik
buruknya. Penilaian baik dari buku ini adalah; Dilihat dari covernya, buku ini
sudah menarik perhatian karena covernya cocok untuk buku ini. Tercantum firman
Allah, sabda rasul, dan hadist sebagai bukti. Firman Allah, sabda rasul, dan
hadist ditulis dalam bahasa Arab sekaligus diartikan dalam bahasa Indonesia
untuk memperjelas maknanya. Ada
pula pengalaman-pengalaman nabi dan sahabatnya yang bisa menjadi contoh dalam
hidup. Nasehat dari para ulama dan orang-orang sholeh juga tercantum dalam buku
ini. Ada juga
kisah-kisah tentang kematian orang berusia 60 tahun. Selain itu, ada beberapa
hal yang harus dihindari dan dilakukan pada umur 60 tahun.
Sedangkan penilaian buruk dalam buku ini
adalah; Terdapat firman Allah, sabda
rasul, dan hadist yang diulang-ulang lebih dari tiga kali dan
membingungkan.Terdapat (sedikit) kata yang sulit dimengerti. Misalnya ada kata
dalam bahasa Arab yang belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan harus
membuka kamus bahasa Arab.
Bagaimana menurut anda?
0 komentar:
Posting Komentar