Siapa pun yang pagi-pagi makan tujuh buah kurma ‘Ajwah, maka pada hari itu dia tidak mudah keracunan dan terserang penyakit.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Apakah yang terbayang dibenak kita menjelang berbuka puasa ? Es campur, jus, kolak, kue yang manis-manis atau beragam makanan yang menggiurkan lainnya !!! Tidak bisa dipungkiri, sederer minuman dan penganan itulah yang muncul ketika kita berniat membatalkan puasa. Memang, buka puasa dengan beragam minuman dan makanan seperti itu hal yang lumrah dan wajar. Namun, bukankah minuman dan penganan tersebut memiliki efek samping yang kurang bagus disaat tubuh istirahat dari makan dan minum selama seharian penuh ???
Untuk menghindari hal negatif itulah, Rasullah s.a.w, jauh-jauh hari memberi saran yang sangat bermanfaat bagi yang sedang berpuasa. Sabdanya, “Apabila salah seorang diantara kamu puasa, hendaklah berbuka dengan kurma, bila tidak ada hendaklah dengan berbuka dengan air, sesungguhnya air itu bersih.” (H.R. Ahmad dan Tarmidzi). Bahkan, dalam kondisi tidak berpuasa pun (diluar bulan suci Ramadhan), buah kurma memiliki faedah yang sangat besar untuk kesehatan tubuh kita.
Kurma atau Phoenix Dactylifera merupakan pohon yang mirip seperti palem. Pohon kurma berasal dari negeri Arab yang kemudian tumbuh pula di Afrika, Eropa Selatan, Asia Barat Daya bahkan hingga Amerika. Pohon kurma termasuk pendek karena tingginya tak mencapai 20 meter. Dulu kurma merupakan makanan pokok masyarakat yang tinggal di gurun pasir.
Ditilik dari jenisnya di dunia ada lebih dari 400 jenis kurma. Dimana dari kesemua jenis kurma tersebut berbeda alias memiliki ciri khas tersendiri. Sebut saja kurma sokari yang kulitnya berwarna cokelat agak muda dengan bentuk agak kecil, atau Majhool yang bentuknya sedikit lonjong dengan warna cokelat muda dan sedikit tua pada ujungnya.
Ditilik dari jenisnya di dunia ada lebih dari 400 jenis kurma. Dimana dari kesemua jenis kurma tersebut berbeda alias memiliki ciri khas tersendiri. Sebut saja kurma sokari yang kulitnya berwarna cokelat agak muda dengan bentuk agak kecil, atau Majhool yang bentuknya sedikit lonjong dengan warna cokelat muda dan sedikit tua pada ujungnya.
Sedangkan kurma Ajwa disebut sebagai kurma Nabi atau Kurma Rasulullah. Mengapa disebut kurma Nabi?
Berdasarkan asbabul wurud (sebab-sebab turunnya suatu hadist) disebutkan dulu Nabi Muhammad s.a.w kalau berbuka puasa yang dimakan adalah kurma. Kurma yang dimakan itu diberi nama "Ajwah". Ceritanya, pada saat itu ajua adalah nama anak Salman Al-Farisi, orang Nasrani yang akhirnya masuk Islam. Dia mewakafkan lahan kurmanya untuk perjuangan Islam. Untuk mengenang jasa-jasanya itu, akhirnya Rasul menamakan kurma yang dimakannya saat berbuka puasa sebagai kurma Ajwa. Bahkan, dalam hadist yang lain Beliau sendiri sempat menyatakan, “Rumah yang tidak ada kurmanya seperti rumah yang tidak ada makanan.” Perkataan Rasullah tersebut menunjukan betapa pentingnya khasiat yang dapat diambil dari buah kurma. Sehingga, setiap keluarga mesti menyimpan kurma sebagai penganan wajib dirumahnya. Oleh karena itu, kita seharusnya memakan buah kurma bukan hanya dibulan puasa saja, tapi juga menjadikan kurma makanan sehari-hari. Entah itu dimakan pagi hari sebagaimana yang pernah dianjurkan Nabi diatas atau sebagai makanan ringan ketika sedang santai.
Seperti yang diterangkan pada hadits kurma Ajwa bisa menangkal racun dan juga menangkal jin dan sihir. Sedangkan dari segi medis kurma memiliki banyak sekali khasiat yang baik bagi kesehatan, karena memiliki kandungan vitamin A, kalsium, dan besi yang tinggi. Saat berbuka puasa tubuh memerlukan karbohidrat dan gula (glucose ). Pada kurma selain rasa manis juga mengandung karbohidrat yang mudah dicerna tubuh. Oleh karena itu kurma sangat dianjurkan dimakan saat berbuka puasa agar kondisi tubuh menjadi cepat pulih atau segar.
Selain itu kurma Ajwa juga sangat istimewa terutama bagi kaum Muslim. Nabi Muhammad SAW sendiri sangat menggemari makan kurma Ajwa dan menganjurkannya untuk sunnah memakan 7 buah kurma Ajwa di pagi hari dan saat berbuka puasa. Dengan cara begini, kita tidak hanya mendapatkan kesehatan tubh tpi juga memperoleh pahala karena menjalankan sunnah Rasullah s.a.w. Wallahu’alam bil shawab.
Seperti yang diterangkan pada hadits kurma Ajwa bisa menangkal racun dan juga menangkal jin dan sihir. Sedangkan dari segi medis kurma memiliki banyak sekali khasiat yang baik bagi kesehatan, karena memiliki kandungan vitamin A, kalsium, dan besi yang tinggi. Saat berbuka puasa tubuh memerlukan karbohidrat dan gula (glucose ). Pada kurma selain rasa manis juga mengandung karbohidrat yang mudah dicerna tubuh. Oleh karena itu kurma sangat dianjurkan dimakan saat berbuka puasa agar kondisi tubuh menjadi cepat pulih atau segar.
Selain itu kurma Ajwa juga sangat istimewa terutama bagi kaum Muslim. Nabi Muhammad SAW sendiri sangat menggemari makan kurma Ajwa dan menganjurkannya untuk sunnah memakan 7 buah kurma Ajwa di pagi hari dan saat berbuka puasa. Dengan cara begini, kita tidak hanya mendapatkan kesehatan tubh tpi juga memperoleh pahala karena menjalankan sunnah Rasullah s.a.w. Wallahu’alam bil shawab.