Jumat, 13 April 2012

Wartawan Indonesia Lebih Berani Dari Wartawan Malaysia

Zubair Husein, Aktivis Patani dari Patani United Liberation Organitation (PULO) mengeluhkan minimnya pemberitaan media dalam menyoroti penindasan Tentara Thailand terhadap muslim Patani.


“Selama ini Patani minim ekspose media, padahal kami banyak mengalami penindasan disana,” ujarnya.

Pria berumur 40 tahunan ini meminta agar wartawan-wartawan di Indonesia intens memberitakan kezhaliman yang dialami muslim Patani. Ia sendiri menyayangkan sikap acuh pemerintah Malaysia terhadap kondisi ini. Padahal Malaysia dengan Patani masih tergolong satu rumpun dan agama.

“Pemerintah Malaysia takut terhadap Pemerintah Thailand karena Malaysia masih bergantung pada hubungan diplomatik dengan Thailand,” sambungnya.

Inilah yang membuat pemberitaan mengenai muslim Patani relatif sepi di kantor-kantor berita Malaysia. “Wartawan Malaysia tidak berani mengungkap kasus Patani,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Zubeir Husein bersama-sama rekan-rekan lebih memilih mengunjungi Indonesia untuk memberikan data-data penindasan terhadap muslim Patani.

“Rakyat Indonesia sangat peduli terhadap muslim Patani. Wartawan Indonesia lebih berani ketimbang wartawan Malaysia,” ungkapnya.

Organisasi Konferensi Islam Bungkam
Sementara itu, Dewan Politik PULO, Ustadz Abul Qoim menyatakan selama ini permasalahan Patani tidak serius diselesaikan oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI). Seharusnya OKI sebagai kumpulan negara-negara muslim bisa berkontribusi lebih terhadap penyelesaian konflik Patani. Tapi selama ini OKI lebih banyak bungkam. Faktor ekonomi berada dibalik ini semua.

“OKI takut terhadap Thailand karena kepentingan ekonomi lebih penting dari Negara persaudaraan,” tegasnya.

Alumni Universitas Al Azhar Kairo yang kini bermukim di Syria ini berpesan agar rakyat Indonesia khususnya umat muslim bisa berperan banyak dalam menyelesaikan kasus Patani.
“Karena kita satu rumpun, satu bahasa, dan satu agama,” pungkasnya.


Bagaimana menurut anda?

Sumber : Eramuslim

0 komentar:

Posting Komentar